ASESMEN DAN STRATEGI KONSERVASI BANGUNAN MASJID TUA TENGKU DI PUCOK KRUENG PIDIE JAYA PASCA-GEMPA 7 DESEMBER 2016

Zia Faizurrahmany El Faridy, Riza Aulia Putra, Saiful Hadi
zia.faizurrahmany@ar-raniry.ac.id
UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia

ABSTRACT
Old mosque Teungku di Pucok Krueng was built in 1622 AD by a merchant derived from Madinah named Syeckh Abdus Salim, it has a history in spread of Islam in the Meureudu region and has the relationship with the Kingdom of Aceh during the time of Iskandar Muda. The mosque has been damaged by a magnitude 6.4 earthquake that occurred on December 7, 2016 in Pidie Jaya district, Aceh. Assessment of the extent of the damage includes the extent of the effect of such damage to the structure and materials on the mosque. The method used is forensic method that is engineering investigation method and determining causing failure of building. The result of identification shows the value of robustness is 68,85%, and the average value of decrease of solidity equal to 31,15%. This means that the mosque building is currently in "medium" condition, where the condition indicates that the building component is still functioning properly. Based on the results of this study, the condition of the Old Teungku mosque building in Pucok Krueng predicted will still stand firm despite having been aged more than three centuries.

Keywords: Conservation, Mosque, Assessment Building, Earthquake

ABSTRAK
Masjid tua Teungku di Pucok Krueng dibangun pada tahun 1622 M oleh seorang saudagar yang berasal dari Madinah bernama Syeckh Abdus Salim, memiliki sejarah dalam syiar penyebaran islam di kawasan Meureudu dan hubungan dengan Kerajaan Aceh masa Sultan Iskandar Muda. Masjid ini telah mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 6.4 Skala Richter yang terjadi pada 7 Desember 2016 di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Asesmen dari tingkat kerusakan mencakup sejauh mana pengaruh kerusakan tersebut terhadap struktur dan material pada masjid ini. Metode yang digunakan adalah metode forensik yaitu metode investigasi rekayasa dan penentuan penyebab kegagalan bangunan. Hasil identifikasi bangunan Masjid Tua Teungku Di Pucok Krueng menunjukkan nilai kekokohan 68,85 %, dan nilai rerata penurunan kekokohan sebesar 31,15%. Hal ini berarti bangunan Masjid saat ini dalam kondisi “sedang”, dimana kondisi tersebut menunjukkan bahwa komponen bangunan masih berfungsi dengan baik. Berdasarkan hasil kajian ini, kondisi bangunan Masjid Tua Teungku Di Pucok Krueng diprediksi masih akan tetap berdiri kokoh meski telah berusia lebih dari tiga abad.

Kata Kunci: Konservasi, Masjid, Asesmen Bangunan, Gempa Bumi

Jan-Apr.2018_Vol.01_01